PESIAR KE PULAU RINCHA
“ LOH BUAYA” 18 OKTOBER 2015
Oleh: Santi, S.Pd, Gr.
Ketika
pikiran sumpek, penat dan jenuh ada hal yang perlu dilakukan yakni piknik atau
istilah lainnya adalah pesiar. Pesiar pun tak harus jauh, yang penting bisa fresh lagi.
Sebenarnya
aku tidak hobi pesiar. Tapi, mungkin kali ini adalah rejeki karena pesiarnya ke
tempat yang belum aku lihat sebelumnya dan gratis pula. Siapa yang tidak senang
coba. Hehehe..
Hari
itu, Minggu 18 Oktober 2015. Aku, suami, dan adik ipar diajak pesiar gratis
oleh keluarga Bapak Tua di Marombok karena kebetulan besan beliau datang dari
Subang Jawa Barat. Lagi pula, salah satu anak Bapak Tua, yakni Bapak Yono
adalah salah satu petugas di Pulau Rincha. Yups. Oleh karena itu, kami diajak
pesiar gratis ke Pulau Rincha untuk melihat komodo.
Siang
hari, sekitar pukul 11.00 WITA, rombongan kami berangkat dari Marombok naik oto
carry-nya Bapak Anggun. kami berangkat dengan suka cita dan membawa bekal
makanan berupa nasi di termos, ikan, mangga muda, garam, makanan ringan , dan
juga aqua gelas sebagai penghilang lapar dan dahaga saat kami sampai di Pulau
Rincha nanti. Bismillah. Kami berangkat.... Meluncur ke Labuan Bajo.
Tak
lama kemudian, sekitar dua puluh menitan, kami pun tiba di Labuan Bajo. kami
segera naik speed boat yang sudah disewa sebelumnya. Sekitar satu juta biaya
sewanya PP dari Labuan Bajo-Pulau Rincha-Labuan Bajo. Meluncur... Petualangan
di Pulau Rincha pun dimulai.
Pulau
Rincha jaraknya dua setengah jam jika ditempuh dengan perjalanan laut dari
Labuan Bajo. Di sepanjang perjalanan, kita akan dimanjakan dengan birunya air
laut, gunung-gunung yang indah dan menjulang di sebelah kiri dan kanan speed
boat kita, begitu juga dengan burung-burung yang terbang di atas awan. Sungguh
indah bentang alam ciptaan Tuhan. Ada juga pemukiman penduduk yang berbentuk
rumah panggung di tepi laut. Bagi teman-teman yang khawatir mabok laut, bisa
minum obat anti mabok agar perjalanan ke Pulau Rincha tidak terganggu.
Sampai
di depan Pulau Rincha, kita akan melihat banyak speed boat atau kapal-kapal
yang berlabuh baik kapal domestic maupun manca negara. Mereka juga termasuk
rombongan yang ingi melihat komodo. Kebanyakan kapal mancangegara adalah dari
Jerman. Asyik juga ngobrol dengan mereka dengan bahasa Inggris.
“Loh
Buaya” Tulisan di Gerbang masuk ke Pulau Rincha
Setelah
memasuki gerbang bertuliskan “Loh Buaya”, kita akan berjalan sekitar beberapa
meter untuk sampai ke Gerbang dengan Patung Komodo sepanjang tiga meter. Dari
situ, kita sudah dekat ke loket tiket masuk. Sebelum melihat komodo, kita
diwajibkan untuk membeli tiket masuk di Loh Buaya Official Ticketing. Kita
harus berada dalam trail/rombongan, tidak boleh saling berpencar dan harus
menyewa paling tidak dua guide atau penjaga untuk mengawasi rombongan kita dari
depan dan belakang. Memasuki kawasan Loh Buaya, guide akan memberikan pilihan
kepada kita apakah kita akan melewati short track (lintasan pendek )atau long
track (lintasan panjang).
Di
awal perjalanan, kita akan melihat sekawanan komodo yang tengah beristirahat di
bawah rumah panggung (dapur) petugas Loh Buaya. Komodo berada dalam kawanan
sekitar sepuluh sampai sebelas ekor. Kita juga bisa foto di depan komodo atas
pengawasan guide. Kita juga harus berhati-hati di sana karena komodo memiliki
daya penciuman yang sangat tajam. Dihimbau agar para pengunjung tidak berisik,
sepatu atau alas kaki diangkat ketika berjalan, bagi wanita yang sedang haid
diimbau untuk selalu berada di dalam rombongan dan tidak berpencar. Selain itu,
komodo juga sangat peka dengan warna merah. Jadi, pengunjung dilarang untuk
memakai baju cerah seperti merah karena warna merah menyerupai darah.
Setelah
itu, guide akan mengajak kita ke sarang komodo di mana para komodo bersarang di
atas tanah yang mereka lubangi. Selanjutnya kita akan naik bukit yang lumayan tinggi
untuk dapat melihat pulau Rincha dari atas. Sebaiknya kita membawa bekal air
mineral agar tidak dehidrasi saat memuncak yang lumayan melelahkan di tengah
teriknya matahari yang menyengat. Perjalanan memuncak bukit yang melelahkan
terbayarkan saat kita berada di atas bukit. Wow. Subhanallah. Sungguh indah dan
luar biasa. Tampak di belakang kita menyerupai danau biru yang diapit teluk. Abadikan
moment kita saat di atas bukit dengan foto bersama.
Menuruni
bukit, kaki sudah lumayan lelah. Kita bisa istirahat sejenak di gazebo kecil
sebelum kembali ke speed boat untuk pulang ke rumah.
Sungguh
luar biasa petualangan ke Pulau Rincha
Marilah
pesiar ke sini
Ada
sejuta pesona yang perlu kita saksikan
Sampai
Jumpa di petualangan berikutnya J
Watu Lendo, 18 Oktober 2015
Penulis
Santi, S.Pd, Gr
Tidak ada komentar:
Posting Komentar