Minggu, 24 April 2016

ADAT PERNIKAHAN MANGGARAI



ADAT PERNIKAHAN MANGGARAI
Oleh: Santi, S.Pd, Gr.

Acara pernikahan adalah acara sakral bagi setiap orang dalam hidupnya. Agaknya, adat pernikahan di Jawa nampak berbeda dengan adat pernikahan di Manggarai. Setelah menghadiri ke-sekian kali acara pernikahan di Manggarai, saya merasakan ada sesuatu yang unik dan menarik.
Antara Woe dan Iname
Woe adalah sebutan untuk keluarga mempelai pria yang akan melangsungkan acara pernikahan bagi masyarakat Manggarai. Sedangkan iname adalah sebutan untuk keluarga mempelai wanita. Sebelum acara pernikahan digelar, antara woe dan iname telah melakukan kesepakatan tentang berapa besar mas kawin atau biaya pernikahan yang dikeluarkan. Sejak acara peminangan/khitbah/tuken baru (bahasa Manggarai), pihak woe-lah yang membayar biaya makan atau acara. Besar biaya pernikahan bergantung pada tawar menawar antara woe dan iname. Inilah yang disebut dengan istilah belis.  Besar belis juga bergantung pada tingkat pendidikan mempelai wanita. Semakin tinggi tingkat pendidikannya semakin tinggi pula harga tawar belisnya. Entah berupa hewan ternak seperti kerbau, beras, ataupun uang. Dalam adat Manggarai, pihak iname juga diwajibkan membawa loce (tikar kecil) ataupun lipa (jarik) yang dibawa ke pihak woe dan nantinya akan ditotal untuk dibayar pihak woe. Uang dari pihak woe akan dibagikan ke keluarga iname yang hadir dalam acara pernikahan nantiya.
Ketika acara pernikahan berlangsung di rumah keluarga iname,
Seusai akad nikah dan resepsi pernikahan, kedua mempelai masuk rumah dan sungkeman kepada seluruh keluarga iname. Uniknya, setiap melewati sebuah pintu, mempelai wanita akan diberi uang saku hingga ke pintu terakhir dan menghampiri keluarga iname untuk sungkeman. Tangis dan haru biru terjadi sampai ke ulu hati. Seusai sungkeman, kedua mempelai menuju ke kamar pengantin untuk diberi wejangan dan uang saku oleh seorang petua adat.
Keesokan harinya, saatnya keluarga iname mengantarkan sang istri ke rumah suaminya,
Di rumah sang suami (keluarga woe), keluarga iname dijamu dengan sangat hormat dan diwajibkan menginap entah semalam atau dua malam tergantung konsep acaranya.  Semua biaya jamuan makan ditanggung oleh keluarga woe. Esok harinya keluarga iname berpamitan pulang.
Selamat menempuh hidup baru. Semoga menjadi pasangan suami istri yang sakinah mawaddah warrahmah. Aamiin.

Watu Lendo, 6 September 2015
Penulis

Santi, S.Pd, Gr

Tidak ada komentar:

Posting Komentar