ADAT PERNIKAHAN MANGGARAI
Oleh: Santi, S.Pd, Gr.
Acara
pernikahan adalah acara sakral bagi setiap orang dalam hidupnya. Agaknya, adat
pernikahan di Jawa nampak berbeda dengan adat pernikahan di Manggarai. Setelah
menghadiri ke-sekian kali acara pernikahan di Manggarai, saya merasakan ada
sesuatu yang unik dan menarik.
Antara
Woe dan Iname
Woe
adalah sebutan untuk keluarga mempelai pria yang akan melangsungkan acara
pernikahan bagi masyarakat Manggarai. Sedangkan iname adalah sebutan untuk
keluarga mempelai wanita. Sebelum acara pernikahan digelar, antara woe dan
iname telah melakukan kesepakatan tentang berapa besar mas kawin atau biaya
pernikahan yang dikeluarkan. Sejak acara peminangan/khitbah/tuken baru (bahasa
Manggarai), pihak woe-lah yang membayar biaya makan atau acara. Besar biaya
pernikahan bergantung pada tawar menawar antara woe dan iname. Inilah yang
disebut dengan istilah belis. Besar belis juga bergantung pada tingkat
pendidikan mempelai wanita. Semakin tinggi tingkat pendidikannya semakin tinggi
pula harga tawar belisnya. Entah berupa hewan ternak seperti kerbau, beras,
ataupun uang. Dalam adat Manggarai, pihak iname juga diwajibkan membawa loce
(tikar kecil) ataupun lipa (jarik) yang dibawa ke pihak woe dan nantinya akan
ditotal untuk dibayar pihak woe. Uang dari pihak woe akan dibagikan ke keluarga
iname yang hadir dalam acara pernikahan nantiya.
Ketika
acara pernikahan berlangsung di rumah keluarga iname,
Seusai
akad nikah dan resepsi pernikahan, kedua mempelai masuk rumah dan sungkeman
kepada seluruh keluarga iname. Uniknya, setiap melewati sebuah pintu, mempelai
wanita akan diberi uang saku hingga ke pintu terakhir dan menghampiri keluarga
iname untuk sungkeman. Tangis dan haru biru terjadi sampai ke ulu hati. Seusai
sungkeman, kedua mempelai menuju ke kamar pengantin untuk diberi wejangan dan
uang saku oleh seorang petua adat.
Keesokan
harinya, saatnya keluarga iname mengantarkan sang istri ke rumah suaminya,
Di
rumah sang suami (keluarga woe), keluarga iname dijamu dengan sangat hormat dan
diwajibkan menginap entah semalam atau dua malam tergantung konsep acaranya. Semua biaya jamuan makan ditanggung oleh
keluarga woe. Esok harinya keluarga iname berpamitan pulang.
Selamat
menempuh hidup baru. Semoga menjadi pasangan suami istri yang sakinah mawaddah
warrahmah. Aamiin.
Watu Lendo, 6 September 2015
Penulis
Santi, S.Pd, Gr
Tidak ada komentar:
Posting Komentar