IDUL FITRI 2016
Sebuah
catatan Santi untuk Ayah dan Beb Sinta tercinta
oleh:
Santi
Watu
lendo, 6 Juli 2016
Assalamualaikum
warahmatullahi wabarakatuh...!
Teruntuk:
Ayah
dan beb Sinta tersayang J
Sengaja aku tuliskan catatan
ini untukmu tersayang dan juga pada seluruh keluargaku yang kini berada di Jawa
(read: Jombang)
Ayah,,,Beb
Sinta sayang...
Aku
sungguh merindukan kalian. Apa kabar Ayah? Apa kabar beb Sinta sayang? Semoga
kalian semua sehat wal’afiat, panjang umur dan dalam lindungan-Nya seperti halnya
aku, Ibu dan seluruh keluarga di sini.
Ayah,
Beb Sinta sayang...
Aku
kangen kalian. Aku kangen Mbah Mirah, Pakdhe Mul n fam, Pakdhe Ri n fam, Paklek
No n fam, Paklek To n fam, Paklek Agung n fam, dan paklek Sam n fam dan semua
keluarga di Jawa yang tak bisa disebutkan satu persatu.
Aku
kangen banget. Lebaran tahun 2016 ini jatuh pada hari Rabu, 6 Juli 2016. Ya,
hari ini aku menulis catatan ini sebagai obat rasa rinduku pada kalian semua.
Lebaran
tahun ini begitu berbeda dari lebaran tahun-tahun sebelumnya bagiku. Tahun ini
aku sudah menjadi ibu dari putra pertamaku “ Albirth M.Sundi”. Tahun ini
biarlah Ibu yang mengunjungiku ke sini, melihat keseharianku di sini,
menjagaku, menasehatiku dan mengajariku segala hal yang berhubungan dengan
m,erawat bayi. Aku senang sekali Ibu berada di sini selama dua bulan. Aku
ber-Lebaran bersama Ibu di sini , Mas Abu dan seluruh keluarga di sini (read:
Manggarai Barat, Flores, NTT). Walaupun tempat lebaran kita berbeda, aku yakin
hati kita tetap satu. Insya Allah, semoga kita semua berumur panjang sehingga
lebaran tahun depan kita akan bertemu di Jawa. Aku akan datang bersama Mas Abu
dan adik Al. Insya Allah. Jangan merasa kesepian Ayah, Beb Sinta sayang.
Tahanlah sedikit rasa rindu kalian pada Ibu tercinta. Ibu kan sudah mau pulang
ke Jawa tanggal 18 Juli 2016. Tinggal menghitung hari saja kan. Sabar ya Beb
sayang...
Hari
ini akan kuceritakan sebuah tradisi perayaan Idul Fitri di sini. Semoga Beb
senang membacanya J
Ayam
jago telah berkokok dan suara Adzan subuh berkumandang di masjid belakang
rumahku. Takbir pun berkumandang. Semua umat muslim telah menunaikan shalat
Subuh dan bersiap-siap untuk shalat Idul Fitri berjamaah di lapangan. Begitu
juga dengan Mas Abu, Ibu mertua dan dek Ila. Mereka telah menata tikar di ruang
tamu sebelum berangkat shalat Id ke lapangan. Sedangkan, aku, Ibu dan adik Al
ada di rumah.
Usai
shalat Id, mereka pulang ke ru,mah. Kami langsung duduk di tikar dan jabat
tangan untuk mohon maaf lahir dan batin. Ada suatu adat yang beda dengan acara
Idul Fitri di Jawa. Kami di sini bermaaf-maafan sambil melepas tangis. Tamu
juga datang silih berganti. Tiap tamu datang, kami suguhkan kue dan minuman
hangat. Kue kucur merah, bolu, kue mentega dan juga kue cuccene (khas
Manggarai). Kue-kue tadi ditaruh di piring-piring bukan di toples. Tujuannya
supaya para tamu tidak malu untuk mengincip kue. Kami juga membuat ketuipat
ketan hitamdan masakan ayam kecap untuk acara makan siang bersama keluarga.
Rame sekali beb di sini. Andai Ayah dan Beb Sinta sayang ada di sini, pasti
acara Lebaran kita tambah ramai... J J J
Aku
dan Ibu kangen kalian Beb, Yah...
Aku
rindu Lebaran di rumah Jawa. Kita takbir keliling bersama, shalat Id bersama
dan lahir batin bersama. Bahagianya ... Semoga aku dan mas Abu dan seluruh keluarga
di sini panjang umur dan cukup rejeki sehingga insya Allah Desember tahun ini
kami bisa pulang untuk sambaing temu kangen dengan kalian semua di Jawa.
Aamiin. Aku benar-benar kangen.
I
miss you so much...
Love
you more and more
Watu
Lendo, 6 Juli 2016
Santi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar