Sabtu, 23 Juli 2016

IDUL FITRI 2016



IDUL FITRI 2016
Sebuah catatan Santi untuk Ayah dan Beb Sinta tercinta
oleh: Santi

Watu lendo, 6 Juli 2016

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh...!
Teruntuk:
Ayah dan beb Sinta tersayang J
Sengaja aku tuliskan catatan ini untukmu tersayang dan juga pada seluruh keluargaku yang kini berada di Jawa (read: Jombang)

Ayah,,,Beb Sinta sayang...
Aku sungguh merindukan kalian. Apa kabar Ayah? Apa kabar beb Sinta sayang? Semoga kalian semua sehat wal’afiat, panjang umur dan dalam lindungan-Nya seperti halnya aku, Ibu dan seluruh keluarga di sini.
Ayah, Beb Sinta sayang...
Aku kangen kalian. Aku kangen Mbah Mirah, Pakdhe Mul n fam, Pakdhe Ri n fam, Paklek No n fam, Paklek To n fam, Paklek Agung n fam, dan paklek Sam n fam dan semua keluarga di Jawa yang tak bisa disebutkan satu persatu.
Aku kangen banget. Lebaran tahun 2016 ini jatuh pada hari Rabu, 6 Juli 2016. Ya, hari ini aku menulis catatan ini sebagai obat rasa rinduku pada kalian semua.
Lebaran tahun ini begitu berbeda dari lebaran tahun-tahun sebelumnya bagiku. Tahun ini aku sudah menjadi ibu dari putra pertamaku “ Albirth M.Sundi”. Tahun ini biarlah Ibu yang mengunjungiku ke sini, melihat keseharianku di sini, menjagaku, menasehatiku dan mengajariku segala hal yang berhubungan dengan m,erawat bayi. Aku senang sekali Ibu berada di sini selama dua bulan. Aku ber-Lebaran bersama Ibu di sini , Mas Abu dan seluruh keluarga di sini (read: Manggarai Barat, Flores, NTT). Walaupun tempat lebaran kita berbeda, aku yakin hati kita tetap satu. Insya Allah, semoga kita semua berumur panjang sehingga lebaran tahun depan kita akan bertemu di Jawa. Aku akan datang bersama Mas Abu dan adik Al. Insya Allah. Jangan merasa kesepian Ayah, Beb Sinta sayang. Tahanlah sedikit rasa rindu kalian pada Ibu tercinta. Ibu kan sudah mau pulang ke Jawa tanggal 18 Juli 2016. Tinggal menghitung hari saja kan. Sabar ya Beb sayang...
Hari ini akan kuceritakan sebuah tradisi perayaan Idul Fitri di sini. Semoga Beb senang membacanya J
Ayam jago telah berkokok dan suara Adzan subuh berkumandang di masjid belakang rumahku. Takbir pun berkumandang. Semua umat muslim telah menunaikan shalat Subuh dan bersiap-siap untuk shalat Idul Fitri berjamaah di lapangan. Begitu juga dengan Mas Abu, Ibu mertua dan dek Ila. Mereka telah menata tikar di ruang tamu sebelum berangkat shalat Id ke lapangan. Sedangkan, aku, Ibu dan adik Al ada di rumah.
Usai shalat Id, mereka pulang ke ru,mah. Kami langsung duduk di tikar dan jabat tangan untuk mohon maaf lahir dan batin. Ada suatu adat yang beda dengan acara Idul Fitri di Jawa. Kami di sini bermaaf-maafan sambil melepas tangis. Tamu juga datang silih berganti. Tiap tamu datang, kami suguhkan kue dan minuman hangat. Kue kucur merah, bolu, kue mentega dan juga kue cuccene (khas Manggarai). Kue-kue tadi ditaruh di piring-piring bukan di toples. Tujuannya supaya para tamu tidak malu untuk mengincip kue. Kami juga membuat ketuipat ketan hitamdan masakan ayam kecap untuk acara makan siang bersama keluarga. Rame sekali beb di sini. Andai Ayah dan Beb Sinta sayang ada di sini, pasti acara Lebaran kita tambah ramai...  J J J
Aku dan Ibu kangen kalian Beb, Yah...
Aku rindu Lebaran di rumah Jawa. Kita takbir keliling bersama, shalat Id bersama dan lahir batin bersama. Bahagianya ... Semoga aku dan mas Abu dan seluruh keluarga di sini panjang umur dan cukup rejeki sehingga insya Allah Desember tahun ini kami bisa pulang untuk sambaing temu kangen dengan kalian semua di Jawa. Aamiin. Aku benar-benar kangen.
I miss you so much...
Love you more and more


Watu Lendo, 6 Juli 2016


Santi





Tidak ada komentar:

Posting Komentar