Kamis, 18 Juni 2015

Ramadhanku Nan Indah



Jumat, 19 Juni 2015
KISAH RAMADHAN

“ Ramadhanku Nan Indah “
Sebuah Kisah Ramadhan di Negeri Rantau, PPG Surabaya dan Rumah Tercinta

Ramadhan adalah bulan yang amat sangat dirindukan kedatangannya oleh umat Islam di seluruh penjuru dunia. Bulan suci yang penuh berkah dan ampunan. Bulan di mana umat Islam diwajibkan berpuasa sebulan penuh. Bulan yang istimewa karena ada satu malam yang spesial yaitu malam Lailatul Qodar (malam seribu bulan).  
Tiga tahun terakhir ini, aku merasakan suasana ramadhanku berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Ramadhan tahun 2013, 2014, dan 2015.
Saat Ramadhan 2013, aku tengah bertugas sebagai guru SM-3T (Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan Terluar dan Tertinggal) tepatnya sebagai guru bahasa Inggris di SMP Negeri 2 Essang di Gemeh, Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara. Ini adalah kali pertama Ramadhanku tidak bersama keluargaku di Jawa. Akan tetapi, aku tetap bersyukur karena memiliki rekan sesama SM-3T yang beragama Islam dan tinggal se-desa denganku. Mereka adalah Mbak Ana, Mbak Izza, dan Mbak Yunita. Walaupun kami tinggal di kediaman yang berbeda, hal ini tidak menyurutkan semangatku untuk menyemarakkan suasana ramadhan dengan ibadah berjamaah bersama mereka. Aku tinggal di kediaman Bapak Kepala Sekolahku, sedangkan mereka bertiga tinggal di Rumah Dinas SDK. Jarak kediaman kami cukup dekat hanya ditempuh dengan berjalan kaki sekitar lima menit.
Setiap malam menjelang sholat Isyak, aku diantar adik angkatku untuk berjalan menuju SDK untuk berjamaah shalat Isyak, shalat Tarawih, dan Tadarus Al-Qur’an bersama mereka bertiga. Kami berempat pun bergantian menjadi imam shalat setiap malamnya. Apalagi saat lampu mati, kami hanya menggunakan cahaya senter atau bahkan senter hape untuk menerangi ruangan tempat kami shalat berjamaah dan tadarus Al-Qur’an. Alhamdulillah, satu malam kami berempat selesai membaca satu juz. Seusai menunaikan shalat Isyak, shalat tarawih dan tadarus Al-Qur’an aku berpamitan pulang pada mereka bertiga.
Nampak dari luar adik angkatku dan murid-muridku SMP tengah menungguku untuk mengantarkanku pulang. Mereka baik sekali. Walaupun agama kami berbeda, toleransi mereka sangat besar. Sampai di rumah, aku segera membuat telur dadar bersama adik angkatku, mengambil sepiring nasi dan kerupuk untuk makan sahur esok hari. Saat sahur tiba, ibuku yang ada di Jawa selalu menelponku untuk membangunkanku. Terima kasih Ibuku tersayang. Walaupun pernah juga dua kali aku tidak makan sahur karena hapeku hanya aku getarkan (silent) sehingga tidak terdengar kalau Ibuku menelpon. Hampir 33 kali telpon. Masya Allah. Tetapi tak apa, aku tetap berpuasa walaupun tidak sahur. Aku tetap semangat untuk menjalankan ibadah di bulan Ramadhan meski jauh dari keluargaku. Walau tak bisa dipungkiri hati kecilku mengatakan aku merindukan keluargaku di jawa dan ingin menikmati suasana Ramadhan bersama mereka.
Ramadhan berikutnya adalah Ramadhan 2014. Ramadhan yang juga sangat mengesankan bagiku. Saat itu aku tengah menjadi mahasiswa PPG (Pendidikan Profesi Guru) Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris di Unesa (Universitas Negeri Surabaya). PPG berbeasiswa dan berasrama kelanjutan dari program SM-3T yang aku ikuti tahun lalu. Aku tinggal di Asrama Putri Unesa (Rusunawa). Sedangkan mahasiswa putra tinggal di Asrama PGSD yang tak jauh dari asrama putri. Lokasi asrama sangat dekat dengan masjid Unesa sehingga memudahkan kami untuk shalat berjamaah di masjid. Apalagi di bulan Ramadhan tahun ini, suasana masjid Unesa sarat dengan jamaah laki-laki maupun perempuan. Rasa syukur tak terhingga aku ucapkan pada Allah SWT karena saat Ramadhan tahun ini aku dipertemukan dengan teman-teman PPG dari seluruh penjuru tanah air mulai dari Aceh, Kalimantan Timur, NTT, NTB, dan juga Bali. Mereka adalah saudara-saudaraku seperjuangan untuk menempuh Pendidikan Profesi Guru. Alhamdulillah. Surabaya juga dekat dari rumahku, Jombang. Hanya dengan menempuh dua jam perjalanan naik sepeda motor, aku dapat berjumpa dengan keluargaku tatkala liburan tiba untuk menghilangkan rasa rindu yang menyesakkan dada. Saat Idul Fitri tiba pun, aku bisa pulang untuk menunaikan shalat Idul Fitri bersama keluarga. Aku sangat bersyukur dan senang.
Ramadhan tahun ini adalah Ramadhan 2015. Alhamdulillah aku merasa bahwa Ramadhanku sangat spesial di tahun ini. Aku menikmati suasana berpuasa sebulan penuh bersama keluargaku di rumah tercinta. Alhamdulillah tanggal 26 Februari 2015, aku sudah dinyatakan lulus PPG. Banyak sekali kejutan-kejutan bahagia yang aku dapatkan di tahun ini. Mulai dari menjadi mahasiswa bahasa Inggris berprestasi, mendapatkan calon imam dan dikhitbah oleh calon imamku Mas Abu.. Semua ini adalah nikmat yang sungguh luar biasa bagiku. Alhamdulillah. Segala puji hanya bagi Allah Tuhan Semesta Alam. Aku sungguh sangat bersyukur padamu Ya Allah. Semoga Engkau senantiasa melindungiku dan seluruh keluargaku, memanjangkan umurku dan seluruh keluargaku, memberikan kesehatan kepadaku dan seluruh keluargaku, melindungi calon imamku dan seluruh kelurganya, memanjangkan umur calon imamku dan seluruh keluarganya, memberikan kesehatan kepada calon imamku dan seluruh keluarganya. Menyatukan kedua keluarga kami dan melancarkan sampai acara pernikahan kami nanti. Dan berjumpa pada Ramadhan tahun depan. Aamiin Ya Robbal Aalamiin.

Kabuh, 19 Juni 2015
Penulis


Santi, S.Pd., Gr.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar