Jumat, 19 Juni 2015
KISAH
RAMADHAN
“
Ramadhanku Nan Indah “
Sebuah Kisah
Ramadhan di Negeri Rantau, PPG Surabaya dan Rumah Tercinta
Ramadhan
adalah bulan yang amat sangat dirindukan kedatangannya oleh umat Islam di
seluruh penjuru dunia. Bulan suci yang penuh berkah dan ampunan. Bulan di mana
umat Islam diwajibkan berpuasa sebulan penuh. Bulan yang istimewa karena ada satu
malam yang spesial yaitu malam Lailatul Qodar (malam seribu bulan).
Tiga tahun
terakhir ini, aku merasakan suasana ramadhanku berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.
Ramadhan tahun 2013, 2014, dan 2015.
Saat Ramadhan
2013, aku tengah bertugas sebagai guru SM-3T (Sarjana Mendidik di Daerah
Terdepan Terluar dan Tertinggal) tepatnya sebagai guru bahasa Inggris di SMP
Negeri 2 Essang di Gemeh, Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara. Ini
adalah kali pertama Ramadhanku tidak bersama keluargaku di Jawa. Akan tetapi,
aku tetap bersyukur karena memiliki rekan sesama SM-3T yang beragama Islam dan
tinggal se-desa denganku. Mereka adalah Mbak Ana, Mbak Izza, dan Mbak Yunita.
Walaupun kami tinggal di kediaman yang berbeda, hal ini tidak menyurutkan
semangatku untuk menyemarakkan suasana ramadhan dengan ibadah berjamaah bersama
mereka. Aku tinggal di kediaman Bapak Kepala Sekolahku, sedangkan mereka
bertiga tinggal di Rumah Dinas SDK. Jarak kediaman kami cukup dekat hanya
ditempuh dengan berjalan kaki sekitar lima menit.
Setiap
malam menjelang sholat Isyak, aku diantar adik angkatku untuk berjalan menuju
SDK untuk berjamaah shalat Isyak, shalat Tarawih, dan Tadarus Al-Qur’an bersama
mereka bertiga. Kami berempat pun bergantian menjadi imam shalat setiap
malamnya. Apalagi saat lampu mati, kami hanya menggunakan cahaya senter atau
bahkan senter hape untuk menerangi ruangan tempat kami shalat berjamaah dan
tadarus Al-Qur’an. Alhamdulillah, satu malam kami berempat selesai membaca satu
juz. Seusai menunaikan shalat Isyak, shalat tarawih dan tadarus Al-Qur’an aku
berpamitan pulang pada mereka bertiga.
Nampak
dari luar adik angkatku dan murid-muridku SMP tengah menungguku untuk
mengantarkanku pulang. Mereka baik sekali. Walaupun agama kami berbeda, toleransi
mereka sangat besar. Sampai di rumah, aku segera membuat telur dadar bersama
adik angkatku, mengambil sepiring nasi dan kerupuk untuk makan sahur esok hari.
Saat sahur tiba, ibuku yang ada di Jawa selalu menelponku untuk membangunkanku.
Terima kasih Ibuku tersayang. Walaupun pernah juga dua kali aku tidak makan
sahur karena hapeku hanya aku getarkan (silent) sehingga tidak terdengar kalau
Ibuku menelpon. Hampir 33 kali telpon. Masya Allah. Tetapi tak apa, aku tetap
berpuasa walaupun tidak sahur. Aku tetap semangat untuk menjalankan ibadah di
bulan Ramadhan meski jauh dari keluargaku. Walau tak bisa dipungkiri hati
kecilku mengatakan aku merindukan keluargaku di jawa dan ingin menikmati
suasana Ramadhan bersama mereka.
Ramadhan
berikutnya adalah Ramadhan 2014. Ramadhan yang juga sangat mengesankan bagiku.
Saat itu aku tengah menjadi mahasiswa PPG (Pendidikan Profesi Guru) Program
Studi Pendidikan Bahasa Inggris di Unesa (Universitas Negeri Surabaya). PPG
berbeasiswa dan berasrama kelanjutan dari program SM-3T yang aku ikuti tahun
lalu. Aku tinggal di Asrama Putri Unesa (Rusunawa). Sedangkan mahasiswa putra
tinggal di Asrama PGSD yang tak jauh dari asrama putri. Lokasi asrama sangat dekat
dengan masjid Unesa sehingga memudahkan kami untuk shalat berjamaah di masjid.
Apalagi di bulan Ramadhan tahun ini, suasana masjid Unesa sarat dengan jamaah
laki-laki maupun perempuan. Rasa syukur tak terhingga aku ucapkan pada Allah
SWT karena saat Ramadhan tahun ini aku dipertemukan dengan teman-teman PPG dari
seluruh penjuru tanah air mulai dari Aceh, Kalimantan Timur, NTT, NTB, dan juga
Bali. Mereka adalah saudara-saudaraku seperjuangan untuk menempuh Pendidikan
Profesi Guru. Alhamdulillah. Surabaya juga dekat dari rumahku, Jombang. Hanya
dengan menempuh dua jam perjalanan naik sepeda motor, aku dapat berjumpa dengan
keluargaku tatkala liburan tiba untuk menghilangkan rasa rindu yang menyesakkan
dada. Saat Idul Fitri tiba pun, aku bisa pulang untuk menunaikan shalat Idul
Fitri bersama keluarga. Aku sangat bersyukur dan senang.
Ramadhan
tahun ini adalah Ramadhan 2015. Alhamdulillah aku merasa bahwa Ramadhanku
sangat spesial di tahun ini. Aku menikmati suasana berpuasa sebulan penuh
bersama keluargaku di rumah tercinta. Alhamdulillah tanggal 26 Februari 2015, aku
sudah dinyatakan lulus PPG. Banyak sekali kejutan-kejutan bahagia yang aku
dapatkan di tahun ini. Mulai dari menjadi mahasiswa bahasa Inggris berprestasi,
mendapatkan calon imam dan dikhitbah oleh calon imamku Mas Abu.. Semua ini
adalah nikmat yang sungguh luar biasa bagiku. Alhamdulillah. Segala puji hanya
bagi Allah Tuhan Semesta Alam. Aku sungguh sangat bersyukur padamu Ya Allah.
Semoga Engkau senantiasa melindungiku dan seluruh keluargaku, memanjangkan
umurku dan seluruh keluargaku, memberikan kesehatan kepadaku dan seluruh
keluargaku, melindungi calon imamku dan seluruh kelurganya, memanjangkan umur
calon imamku dan seluruh keluarganya, memberikan kesehatan kepada calon imamku
dan seluruh keluarganya. Menyatukan kedua keluarga kami dan melancarkan sampai
acara pernikahan kami nanti. Dan berjumpa pada Ramadhan tahun depan. Aamiin Ya
Robbal Aalamiin.
Kabuh, 19 Juni 2015
Penulis
Santi, S.Pd., Gr.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar