Rabu, 24 Juni 2015

Pesona di Talaud Bagian II



“PESONA DI TALAUD“
Bagian II

oleh: Santi
Editor: Luthfiyah Nurlaela & Anas Ahmadi

1.   Ujian Nasional 2013
Ujian Nasional atau lebih dikenal UN adalah evaluasi tahap akhir yang wajib dilaksanakan sebagai salah satu syarat kelulusan sekolah di Indonesia. UN SMP tahun ajaran 2012 / 2013 ini berbeda dengan UN tahun sebelumnya walaupun masih empat mata pelajaran UN yang diujikan yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika dan IPA. UN tahun ini terdiri atas dua puluh paket soal tiap ruang ujian dan dilengkapi dengan lembar jawaban di tiap paket soal. Jadi, satu paket soal dan satu lembar jawaban dikhususkan untuk satu siswa. Karena itu, jauh-jauh hari sebelum UN, guru mata pelajaran UN telah memberikan pengayaan tiap sore hari selama kurang lebih dua bulan dari Akhir Januari sampai Februari 2013 dilanjutkan Ujian Pra-UN sebagai tes awal UN. Akung-nya, pelaksanaan UN SMP tahun ini mengalami penundaan yang sebelumnya dijadwalkan Selasa, 22 April 2013 menjadi Rabu, 23 April 2013. Hal ini dikarenakan keterlambatan soal dari pusat sampai ke Kabupaten Kepulauan Talaud. Akibatnya, UN pada hari pertama menjadi dua mata pelajaran yaitu Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia. Jam pertama dimulai pukul 07.30-09.30 dilanjutkan istirahat tiga puluh menit dan jam kedua dimulai pukul 10.00-12.00. Hari kedua UN Matematika dan hari ketiga UN IPA. Alhamdulillah UN berjalan dengan tertib dan lancar.

2.   Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) di Rainis
Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) se-kabupaten Kepulauan Talaud tahun 2013 ini diadakan di Kecamatan Rainis. Aku bersama guru Pendidikan Jasmani SMP Negeri 2 Essang di Gemeh (bapak Yahya Timpalen) bertugas untuk mendampingi atlet-atlet O2SN dan peserta telling story Bahasa Inggris di Festifal Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) di Rainis. O2SN dimulai tanggal 29 April dan berakhir 2 Mei 2013. Untuk itu, kami tim O2SN dari kecamatan Gemeh (SD dan SMP) berangkat dari Gemeh tanggal 28 April pukul 13.00 naik truk, oto, maupun sepeda motor. Sampai di Rainis sekitar pukul 20.00. Aku dan mbak Ana (official) membantu persyaratan administrasi peserta O2SN dari biodata sampai foto. Cabang O2SN tingkat SMP yang dilombakan meliputi atletik, bola voli putra dan putri, bulu tangkis dan catur sedangkan cabang FLS2N yang dilombakan adalah cerita Bahasa Inggris dengan kandidat Githa Maasawet kelas VIII dari SMPN 2 Essang. Hasil O2SN kurang memuaskan karena banyak atlet didiskualifikasi terkait administrasi tidak lengkap seperti tidak ada foto dan tanda tangan kepala sekolah di rapor, ijazah dengan akta kelahiran tidak sesuai dan lain sebagainya sehingga prestasi para atlet kurang tersalurkan. Sebagai saran untuk O2SN tahun depan, persyaratan administrasi harus lengkap sebelum maju seleksi O2SN tingkat kabupaten dan juga latihan-latihan harus diperketat lagi.

3.   Perpisahan Kelas IX Tahun Ajaran 2012/2013
Setiap ada pertemuan pasti ada perpisahan. Tak terasa tahun ajaran 2012/2013 hampir berakhir. Hari ini Sabtu, 1 Juni 2013 adalah acara perpisahan kelas IX sekaligus pengumuman kelulusan dan juga permohonan doa kelas VII dan VIII yang akan menghadapi Ujian Semester Genap hari Senin depan. Acara perpisahan ini dihadiri oleh kepala sekolah, staff, dan karyawan TU SMP Negeri 2 Essang di Gemeh, tokoh adat, pendeta, tokoh masyarakat, wali murid dan juga siswa dari kelas VII sampai kelas IX. Acara ini cukup meriah dengan serangkaian acara yang tersusun rapi dan dipandu oleh seorang MC. Dari hasil pengumuman, dinyatakan bahwa semua siswa kelas IX lulus seratus persen. Satu hal yang paling mengesankan adalah pembacaan puisi “Ibu” oleh siswi lulusan kelas IX yang sangat menyentuh hati, hadirin seolah terhipnotis, dan cucuran air mata mengalir tanpa disadari. Akhir acara, ditutup dengan doa dilanjutkan acara makan-makan di ruang perpustakaan.

4.   Masa Orientasi Siswa Baru (MOS)
Setelah Pendaftaran Siswa Baru (PSB) di SMP Negeri 2 Essang di Gemeh, calon siswa baru harus mengikuti tes akademik Bahasa Indonesia dan Matematika. Tes bahasa Indonesia berupa membaca teks pendek dan tes Matematika berupa operasi pengurangan, penjumlahan, perkalian dan pembagian. Dari tes akademik tersebut, semua calon siswa baru dinyatakan lulus. Babak baru pun segera dimulai. Hari Senin, 15 Juli 2013 sampai dengan Rabu, 17 Juli 2013 siswa baru harus menjalani MOS dengan jadwal materi yang telah tersusun. Wajah-wajah polos siswa baru membuatku antusias untuk mengisi materi diskusi kelompok. Ada dua kelas yaitu kelas nusa dan kelas bangsa dan semuanya berjumlah empat puluh lima siswa. Sangat senang rasanya aku bisa terlibat di MOS.



5.   Malam Taptu, Upacara Bendera, dan Malam Tos
Peringatan HUT RI di kecamatan Gemeh sangat meriah. Malam hari sebelum hari Kemerdekaan yaitu Jumat, 16 Agustus 2013 diadakan malam Taptu di BPU Kecamatan Gemeh. Malam Taptu ini diikuti oleh siswa SD sampai SMK dengan memakai seragam pramuka lengkap dan anggota paskibra berjumlah tujuh puluh siswa sambil membawa obor. Saat itu, aku jadi MC dadakan dan memandu acara. Setelah tiba acara pawai obor, kami semua, kecuali anggota paskibra membawa obor keliling ibukota Kecamatan Gemeh. Ramai dan senang kurasakan karena ini kali pertama aku mengikuti malam Taptu. Keesokan harinya, Sabtu, 17 Agustus 2013 upacara HUT RI dilaksanakan di lapangan sepak bola Gemeh. Hari itu hujan deras dan upacara pun baru dimulai pukul 11.00. Meskipun begitu, peserta upacara tetap bersemangat untuk upacara HUT RI. Peserta upacara dari siswa TK sampai SMA, mahasiswa, anggota paskibra, PNS, tokoh masyarakat, kepala desa se-Kecamatan Gemeh, Guru SM-3T se-Kecamatan Gemeh dan camat Gemeh. Sore harinya, pukul 17.00, dilaksanakan upacara penurunan bendera. Akan tetapi, peserta upacaranya tidak sebanyak upacara di pagi hari. Selanjutnya, di malam hari, sekitar pukul 19.30 diadakan resepsi kenegaraan atau malam Tos di BPU Kecamatan Gemeh. Acaranya berupa sulang minuman Coca-Cola atau Fanta. Acara malam Tos ini begitu mengesankan karena ini kali pertama aku mengikuti acara seperti ini.

6.   Ibadah Tasik di Sarocok Taturan
Sabtu 14 September 2013 menjadi hari bersejarah bagiku. Hari itu, adalah hari perpisahanku dengan keluarga besar SMP Negeri 2 Essang di Gemeh yang berlokasi di Sarocok Desa Taturan karena masa pengabdian SM-3T di SMP sudah selesai. Perpisahan ini juga bersamaan dengan SDK Sahentimbang Gemeh, dan SDN Inpres Gemeh sehingga di lokasi Sarocok sarat dengan kerumunan orang. Oleh karena itu, pagi-pagi pukul 08.00, seluruh warga SMP tengah berkumpul di pendopo untuk berdoa sebelum berangkat ke Taturan. Ada yang naik oto dan ada pula yang berjalan kaki menuju Taturan. Tidak lupa genset dan peralatan musik seperti piano dan gitar juga dibawa ke Taturan untuk ibadah Tasik. Aku, Mom Yetlin, dan beberapa siswi memilih berjalan kaki ke Taturan sambil santai dan mengobrol. Sementara di jalan, kami foto-foto. Sesampai di Taturan, telah ada tenda untuk guru, dan juga makanan. Sesegera mungkin, kami semua duduk melingkar dengan rapi dan ibadah Tasikpun segera dimulai pukul 09.00 dipimpin oleh pengurus OSIS. Dalam ibadah Tasik ini, semua menyanyi lagu rohani diiringi piano. Saat-saat yang mengharukan adalah ketika saya menyampaikan pesan dan kesan. Rasa tangis, haru, senang, sedih bercampur jadi satu karena aku  sudah menganggap keluarga SMP seperti keluarga sendiri. Sebagai kenang-kenangan, fotoku diabadikan di HP mereka masing-masing. Setelah itu, ada acara pelepasan tugas guru SM-3T di SMPN 2 Essang oleh Bapak Kepala Sekolah dan penyerahan cinderamata dari siswa untukku. Aku begitu terharu dan senang. Seusai acara, kami makan-makan. Kemudian, aku diajak rombongan SDN untuk naik ke Masareh. Pemandangan di sana sungguh menakjubkan ada stalagtit dan stalagmit dan kami juga foto-foto di sana. Setelah itu, aku mandi ombak dengan rekan-rekan dan juga naik londe (perahu dayung). Sungguh hari ini begitu menyenangkan. Kami pulang pukul 13.30.

7.   Pelepasan di Aula Shekina Melonghuane
Seusai berhias, aku membawa tas jinjing dan ranselku ke kamar tamu rumahku. Aku minta tolong Adikku untuk memfotoku sebagai kenangan terakhir sebelum pulang ke Jawa. Lalu, kami beranjak ke rumah Cimak (keluargaku di Gemeh) untuk sarapan sebelum perjalanan jauh ke Melonghuane hari ini. Kemudian, aku berpamitan dengan seluruh keluargaku. Air mataku bercucuran tak terkendali karena hari ini aku harus berpisah dengan keluarga tercinta tempat dimana aku tinggal di Gemeh selama mengabdi satu tahun sebagai guru SM-3T. Tepat pukul 06.00, aku bersama rekan-rekan SM-3T dari Gemeh, yaitu mbk Yunita, mbk Ana, mbak Izza, mas Gilang dan mas Defi berangkat ke Melonghuane naik oto mas Ipan bersama Ibuku. Sementara bapak Kepala Sekolah naik motor. Setelah melalui perjalanan panjang dan melelahkan, pukul 12.30 kami tiba di Melonghuane di rumahnya Ci Selny, sepupunya Ibuk Kepsekku. Kami istirahat sedikit lalu salat Zuhur dan Asar. Kemudian, kami segera ke Aula Shekina untuk pelepasan tugas SM-3T dan penyambutan Peserta SM-3T baru dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ) yang berjumlah empat belas orang dan dari Universitas Negeri Surabaya (Unesa) berjumlah Sembilan belas orang.
Keesokan harinya, Selasa 17 September 2013, pukul 13.00 kami berempat, aku, mbak Yunita, mbak Ana dan mbak Izza berangkat ke Bandara Melonghuane naik bentor untuk menjemput rekan SM-3T dari Universitas Negeri Malang (UM) yang berjumlah tiga puluh orang. Aku bertemu dengan penggantiku untuk mengajar Biologi (IPA Terpadu) di SMPN 2 Essang di Gemeh. Setelah itu, kami naik bentor lagi ke Dinas Dikpora untuk serah terima peserta SM-3T UM kepada kepsek masing-masing. Seusai acara, kami kembali ke rumah Ci Selny. Aku dan mbak Yunita tetap tinggal di rumah Ci Selny. Sementara, pukul 15.00 mbak Ana, mbak Izza, adik Nani (Penggantiku di SMP), ibu dan bapak Kepsekku kembali ke Gemeh.

8.   Penjemputan Peserta SM-3T Unesa
Hari ini, Rabu 18 September 2013, kami peserta SM-3T Unesa yang berjumlah dua puluh sembilan orang akan dijemput dari tanah pengabdian. Pukul 09.00, kami sudah berada di Bandara Melonghuane. Setelah itu, kami menimbang barang yang akan dimasukkan ke bagasi dan mendapatkan boarding pass. Tepat pukul 12.30, kami naik pesawat dari Bandara Melonghuane menuju Bandara Samratulangi Manado selama satu jam. Tiba di Manado, kami segera naik bus menuju pusat oleh-oleh khas Manado di Manufacturing Building. Setelah belanja oleh-oleh, kami segera kembali ke bus menuju bandara. Sampai di sana, kami salat Zuhur dan Asar di Musala bandara. Pukul 18.00, kami boarding pass menuju Surabaya dan tiba di sana pukul 20.00. Alhamdulillah, Welcome to Jawa, aku bisa menghirup udara di Jawa lagi. Sesegera mungkin, kami mengambil tas bagasi dan mendengarkan pengarahan dari bu Tri Sakti. Lalu, kami segera menuju ke keluarga masing-masing. Ketika saya mendorong troly ke luar dari bandara, tampak wajah keluargaku yang senang dan penuh haru menyambutku. Aku segera memeluk mereka dan mencium tangan mereka. Kami pun foto sebentar lalu pulang ke Jombang.

Pesona di Talaud Bagian I



“PESONA DI TALAUD“
Bagian I

oleh: Santi
Editor: Luthfiyah Nurlaela & Anas Ahmadi

1.      Perjalanan Dari Juanda ke Talaud
KAMI peserta SM-3T Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Angkatan Kedua Penempatan di Kabupaten Kepulauan Talaud berangkat dari bandara Juanda Surabaya tanggal 11 Oktober 2012 dan kami berjumlah dua puluh Sembilan peserta. Kami boarding sekitar pukul 08.10 WIB dan tiba di Bandara Samratulangi Manado tepat pukul 12.00 WITA. Selanjutnya, kami segera dijemput oleh mobil menuju Hotel Metropolitan Inn untuk transit di Manado. Keesokan harinya, tanggal 13 Oktober 2012, kami berangkat ke Kabupaten Kepulauan Talaud naik pesawat Wings Air dari Bandara Samratulangi dan tiba di Bandara Melonghuane tepat pukul 13.00. Kami pun segera menuju kantor Kacabdin Dikpora di Melonghuane untuk serah terima dengan kepala sekolah masing-masing. Aku ditempatkan di SMP Negeri 2 Essang di Gemeh dan dijemput oleh bapak Kepala Sekolah yang bernama D.G Lasut. Setelah acara serah terima selesai, kami berangkat menuju tempat tugas masing-masing. Pukul 15.00, kami berangkat dari Melonghuane menuju Beo. Aku naik oto bersama dua rekanku yang penempatannya di Kecamatan Gemeh, yaitu Mas Gilang dan Mas Defi. Setelah perjalanan panjang dan melelahkan di oto (kendaraan darat di Talaud), pukul 22.00 aku tiba di Gemeh dan aku bertempat tinggal di rumah bapak Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Essang di Gemeh.

2.      Mabarek untuk Merayakan Natal dan Tahun Baru
Desa Gemeh Wantane adalah sebuah desa tempat aku  mengabdi. Acara yang paling berkesan di bulan Desember adalah Mabarek. Mabarek berasal dari bahasa Talaud (Taroda) yang artinya berjoget di jalan. Acara ini digunakan untuk merayakan Natal dan Tahun Baru 2013. Acara ini dimulai sejak awal Desember sampai tahun baru. Acaranya diikuti oleh semua kalangan usia dari anak-anak sampai dewasa. Mabarek dipimpin oleh seseorang yang memandu joget dan diiringi oleh sound system yang dibawa di gerobak dorong. Mabarek biasanya dimulai siang hari sampai tengah malam. Penduduk di sini sangat antusias untuk mengikuti mabarek karena sebagian besar penduduknya adalah Kristen. Aku sebagai peserta SM-3T bersama rekan-rekan seperjuangan yang berada di desa Gemeh, ikut serta meramaikan mabarek. Ini merupakan suatu pengalaman baru buatku karena di daerah asalku tidak ada acara seperti ini.

3.      Acara Pohon Terang (Pontrang)
Bulan Desember adalah bulan yang ditunggu-tunggu oleh sebagian besar penduduk di Desa Gemeh, Kecamatan Gemeh, Kep. Talaud yang nasrani. Sejak awal Desember, telah diadakan pohon terang (pontrang) di setiap Kelompok Rumah Tangga (KRT). Dalam acara pontrang, ada tari lilin yang dibawakan oleh anak-anak atau remaja dan ada acara menyalakan tujuh lilin di atas kayu salib yang dinyalakan oleh orang yang berbeda. Di Desa Gemeh ada dua belas KRT dan masing-masing KRT mengadakan pontrang pada hari yang sama. Jadi pada hari itu Desa Gemeh sangat ramai. Pontrang tidak hanya diadakan pada KRT, akan tetapi pontrang juga diadakan di Gereja Sahentimbang Gemeh yang dilakukan berurutan dari pontrang KPKP (kaum ibu), pontrang kaum pemuda, pontrang remaja dan anak-anak. Puncak acara pontrang adalah malam kudus, yaitu malam tanggal 25 Desember 2012. Acara dimulai pukul 21.00 dan selesai pukul 00.00. Setelah itu, masyarakat keluar dari gereja dan menyalakan kembang api secara meriah.

4.      Perayaan Tahun Baru 2013
Perayaan Tahun Baru Masehi merupakan acara adat yang dilakukan setiap tahunnya oleh masyarakat Desa Gemeh. Acara ini dirayakan dengan pesta kembang api dan mabarek keliling lapangan sepak bola Desa Gemeh. Pada tahun baru kali ini, yaitu tanggal 1 Januari 2013, sejak siang hari, masyarakat Desa Gemeh sudah memasang tenda sebanyak dua belas sesuai dengan jumlah Kelompok Rumah Tangga (KRT) yang ada di Desa Gemeh. Tepat pukul 23.00 tanggal 31 Desember 2012, masyarakat, tokoh adat, tokoh masyarakat, dan camat Gemeh berbondong-bondong menuju lapangan sepak bola Desa Gemeh untuk memeriahkan acara. Menjelang pukul 00.00, tokoh adat berdoa untuk menutup tahun 2012 dan membuka tahun baru 2013. Tepat pukul 00.00, kembang api diluncurkan kali pertama oleh bapak Camat Gemeh dan diikuti oleh masyarakat. Pesta kembang api berlansung sangat ramai. Setelah pesta kembang api, acara dilanjutkan dengan mabarek mengelilingi lapangan sepak bola Desa Gemeh sambil diiringi musik mabarek sampai menjelang pagi atau sekitar pukul 06.00.
5.      Mencari Sinyal di Bulude
Di awal tahun baru 2013, hujan deras mengguyur Desa Gemeh setiap harinya. Hujan deras ini bermula sejak awal semester genap tahun ajaran 2012 / 2013, yaitu sejak tanggal 7 Januari 2013. Akibatnya, tower sinyal Gemeh yang berada di Desa Arangkaa mengalami kerusakan atau tepatnya tanggal 8 Januari 2013. Sejak saat itu, tidak ada sinyal di desa sekitar Gemeh yaitu Taruan, Arangkaa, Gemeh, Taturan dan Bambung. Alhasil, aku tidak bisa menghubungi keluarga di rumah. Karena sudah hampir satu minggu tower mengalami kerusakan, akhirnya pada tanggal 15 Januari 2013, aku dan rekan-rekan SM-3T yang berada di Desa Gemeh meminta izin dari sekolah untuk mencari sinyal di desa sebelah---Bulude, Kecamatan Essang. Kami naik oto pagi-pagi sekali selama satu setengah jam. Setiba di sana, kami segera telepon keluarga yang ada di rumah. Rasa tangis, bahagia, dan haru terluapkan saat itu. Alhamdulillah, tanggal 17 Januari 2013 teknisi dari Jakarta didatangkan, tower di Desa Gemeh sudah diperbaiki dan aku bisa berkomunikasi lagi dengan keluarga di rumah. Lega rasanya!

6.      Pergi ke Beo untuk Sholat Idul Adha
Sholat Idul Adha tahun 2012 ini agaknya berbeda dengan sholat Idul Adha pada tahun-tahun sebelumnya bagiku. Betapa tidak, tahun ini, aku berada di tanah pengabdian yang notabene sebagian besar penduduknya beragama Kristen Protestan alias Nasrani. Di sini tidak kujumpai masjid untyuk melaksanakan salat. Sehari menjelang salat Idul Adha, aku bersama rekan-rekan SM-3T pergi ke kota Beo untuk salat Idul Adha di sana. Kami naik oto (kendaraan darat) dari Gemeh sekitar pukul 13.00 kami berangkat, untuk mencapai kota Beo dibutuhkan waktu tempuh selama lima jam. Perjalanan dari Gemeh ke Sambuara agaknya penuh tantangan, jalannya berlubang dan tidak beraspal. Sebetulnya, waktu itu kami sedang berpuasa Arafah, kamipun membawa bekal untuk berbuka puasa. Sementara di kendaraan, kami mengumandangkan takbir  bersama.
Allahu akbar! Allahu akbar! Allahu akbar! Lailahaillahu wallahu akbar allahua akbar walillahilhamdu.
Seketika pecah tangis haru kami, ingatan kami merujuk pada keluarga masing-masing di rumah. Alhamdulillah, tepat pukul 18.00, kami mendengar suara azan di kota Beo dan kamipun segera berbuka puasa di oto. Aku merasa sangat bersyukur atas nikmat dan karunia ini. Tiba di Beo, rombongan kami menginap di “Resduk”-Bantik, di rumah kontrakan salah satu rekan SM-3T yang bertugas di sana. Keesokan harinya, kami bangun pagi dan segera berangkat ke masjid untuk menunaikan salat Idul Adha berjamaah. Senang rasanya!  

7.      Seleksi Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN)
Tibalah saatnya seleksi Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) tingkat SMP seKecamatan Gemeh yang dilaksanakan pada hari Sabtu 16 Januari 2013 bertempat di SMP Negeri 2 Essang di Gemeh tempat aku ditugaskan. Seleksi ini meliputi empat cabang olahraga, yaitu bola voli, catur, bulu tangkis, dan atletik. Pagi-pagi sekali para atlet sudah bersiap-siap di SMPN 2 Essang baik yang berjalan kaki, bersepeda motor maupun yang naik truk. Seleksi ini diikuti oleh tiga SMP yang berada di Kecamatan Gemeh, yaitu SMPN 2 Essang di Gemeh sebagai tuan rumah penyelenggara, SMPN 3 Essang di Mamahan, dan SMPN 3 Gemeh di Bannada. Akhirnya sampailah pada hasil seleksi yang menyebutkan bahwa cabang olahraga voli dimenangkan oleh tim SMPN 3 Gemeh di Bannada, catur dimenangkan oleh Gio dari SMPN 2 Essang, di Gemeh, Atlet pria dimenangkan oleh Tubagus Maarial dari SMPN 2 Essang di Gemeh, dan atlet putri dimenangkan dari SMPN 3 Gemeh di Bannada. Setelah seleksi, selanjutnya akan diadakan Training Center (TC) dimulai dari Desa Mamahan sampai Desa Gemeh. Itu saja catatan dariku hari ini.

8.      Libur Paskah Keliling Talaud
Libur Paskah telah tiba. Kebetulan liburnya agak lama. Mulai sejak 27 Maret 2013 sampai 1 April 2013. Kami peserta SM-3T akan mengikuti program kemasyarakatan untuk pembuatan papan jalan, papan apotek hidup, dan papan dapur hidup di Desa Tabang. Kami berempat yaitu aku sendiri, mbak Yunita, mbak Izza, dan mbak Ana berangkat dari Desa Gemeh sekitar pukul 05.30 naik oto-nya mas Ipan dan tiba di kota Beo pukul 11.00. Kamipun makan siang sebentar lalu melanjutkan perjalanan ke Tabang naik taksi gelap. Kami tiba di Tabang sekitar pukul 12.30 di kediaman SDK tempat salah satu rekan SM-3T yang bertugas di sana. Kegiatan kami di sana adalah mengecat papan jalan, papan apotek hidup, dan dapur hidup lalu memasangnya. Seusai melaksanakan program di Tabang, kami melanjutkan perjalanan untuk keliling Pulau Karangkelang. Sabtu pagi, sekitar pukul 09.00, kami berangkat ke Desa Dapalan naik oto (kendaraan darat) dan sebagian naik pambut (perahu kecil). Aku termasuk rombongan yang naik oto. Rombongan kami berjumlah empat belas dan semuanya perempuan. Luar biasa! Kebetulan sungai di Desa Binalang lagi pasang, jadi oto kami berhenti sampai di Binalang. Kami naik rakit untuk menyeberangi sungai kecil itu. Kemudian berjalan kaki di terik matahari yang begitu menyengat menuju Desa Riung untuk singgah sebentar di sana.
Setelah melepas lelah di Riung, perjalanan kami lanjutkan sekitar pukul 15.00, kami berjalan lagi ke Desa Dapalan dan menginap di sana karena hari sudah senja. Pagi harinya, Minggu pukul 06.00, kami berjalan kaki ke Desa Ganalo dan singgah dulu di Desa Ammat untuk sekedar minum teh. Selanjutnya, kamipun naik rakit untuk menyeberang dari Desa Ammat ke Desa Ganalo. Jam tangan menunjukkan pukul 09.00, akhirnya kami tiba di Ganalo. Kami beristirahat dan makan-makan di sana. Lanjut pukul 14.00, kami berjalan kaki ke Desa Bannada dan harus melewati hutan Desa Lahu yang naik turun, licin, dan amat melelahkan. Alhamdulillah kami tiba di Bannada tepat pukul 16.00 dan menginap di Bannada. Keesokan harinya, sekitar pukul 05.00 pagi, kami berangkat naik oto ke Desa Gemeh. Sementara rekan-rekan yang lain lanjut ke Bulude. Sungguh petualangan keliling pulau Karangkelang bersama rekan-rekan SM-3T yang sangat mengesankan dan tidak akan mungkin dapat kulupakan.  

9.      Monev di Bulude
Setelah pengabdian selama enam bulan atau setengah tahun, peserta SM-3T wajib dimonev. Monev tahap I dari Universitas Negeri Surabaya (Unesa) untuk peserta SM-3T Kecamatan Gemeh dan Essang bertempat di Desa Bulude. Monev dilaksanakan pada hari Senin, 8 April 2013 dan dihadiri oleh rektor Unesa, pak Yoyok, pak Sulaeman, bu Luthfi, dan bu Tri Sakti. Acara monev ini sangat berkesan karena ada acara penyembutan secara adat, tari adat dengan batok kelapa, tari Salsa, menyanyi lagu Laskar Pelangi, dan lagu Kami Peduli. Seusai acara, dilanjutkan ramah tamah dengan makanan khas Talaud seperti lobster, biak, ikan cakalang dan lain-lain. Kemudian terakhir evaluasi problem-problem selama di tempat tugas.

Sedekah Bumi Dusun Pendowo 2015



Rabu, 24 Juni 2015
TRADISI

SEDEKAH BUMI DUSUN PENDOWO


Edisi Sabtu 6 Juni 2015

Sabtu Legi, 6 Juni 2015 kemarin warga dusun Pendowo (Kabuh-Jombang) tengah mengadakan acara tradisi tahunan yakni sedekah bumi. Sedekah bumi diadakan setiap tahun pasca panen dan berlokasi di balai desa. 

Sekitar jam 11.00 WIB, setiap kepala keluarga tengah keluar rumah dengan membawa enam baskom makanan untuk dibawa ke balai desa. Suasana di balai desa pun sangat ramai. Puluhan kepala keluarga menata rapi makanan (berkat). Setelah semua kepala keluarga berkumpul di balai desa, seorang kepala adat memimpin doa dan dilanjutkan oleh pemuka agama. Selanjutnya berkat dibagi-bagikan kepada setiap orang yang datang berkunjung ke balai desa.

Sedekah bumi dusun Pendowo tahun ini cukup meriah. Di siang hari ada karawitan Cak Suwari Cs kemudian acara dilanjutkan di malam hari. Puluhan warga dusun Pendowo berbondong-bondong untuk menonton acara karawitan jawa tersebut. Acara berlangsung dari pukul 21.00-24.00 dan berjalan dengan tertib dan lancar berkat dukungan segenap warga masyarakat dusun Pendowo. 


Kabuh, 24 Juni 2015



Santi, S.Pd., Gr.