Minggu,
24 Mei 2015
“ Hijrah Cintamu Kepadaku”
Sebuah
Catatan Perjalanan Cinta Sang Pujaan Hatiku
oleh:
Santi,
S.Pd., Gr.
Assalamualaikum warohmatullahi wabarakatuh.
Teruntuk pujaan hatiku yang teramat aku cintai,
Mas Abu yang kini sedang berada di Surabaya
Tak ada kata yang patut aku ucapkan selain Alhamdulillah. Segala
puji hanyalah bagi Allah Tuhan Semesta Alam. Allah yang menumbuhkan cinta di
antara kita. Alhamdulillah Bulan Mei telah datang sayang. Bulan yang kita nanti
karena kau akan datang untuk melamarku.
“ Mei sudah datang sayang”
“ Panen padi pun rampung (usai)”
“ Alhamdulillah Maret dan April telah terlewati”
“ Senang sekali menyambut bulan Mei yang penuh bahagia ini”
“ Musyawarah keluarga telah digelar”
“ Kata mufakat telah dicapai”
“ Keluarga pun sepakat, seiya, sekata”
“ Kau akan datang ke Jawa di bulan Mei ini”
“ Pelbagai persiapan kau rampungkan”
“ Juga urusan administrasi di sekolah”
“ Segala apa yang kau usahakan pasti Allah perhitungkan”
“ Allah akan memudahkan segala urusanmu sayang”
“ Demi cintamu kepadaku”
“ Demi niat baikmu untuk menunaikan sunnah Rasul”
“ Allah pasti memudahkan segalanya”
“ Aku terharu dengan cintamu sayang”
“ Aku dan keluargaku menunggumu dengan suka cita di Jawa”
“ Catatan hijrah cintamu dari Manggarai ke Jawa akan kutulis
”
“ dan ku-update dalam catatan harianku setiap detiknya”
“ Sebagai pengobat rinduku kepadamu”
Catatan hijrah cintamu begitu memesona bagiku sayang. Kau
rela untuk melakukan perjalanan naik kapal Tilong (kapal besar) dari Manggarai
Barat menuju Bali dilanjutkan dengan bis travel dari Bali menuju Surabaya. Tentunya
perjalanan itu tak hanya hitungan jam, akan tetapi dalam hitungan hari. Sekitar
empat hari, kau akan berada di perjalanan sebelum sampai ke kota pahlawan,
Surabaya. Seminggu sebelum keberangkatan ke Jawa kau sempat sakit karena
kecapekan dan begadang hampir tiap malam untuk merampungkan urusan administrasi
di sekolah juga membantu Bapak untuk panen padi di sawah. Aku merasakan perjuanganmu
yang begitu besar sayang. Aku bersyukur memiliki callon imam sepertimu sayang.
Aku sayang kamu.
Sebelum berangkat ke Jawa tentunya segala hal engkau persiapkan
dengan cermat. Mulai dari mengadakan doa bersama keluarga (Selasa,19/5) dan
juga packing. Keesokan harinya (Rabu, 20/5) kau rampungkan print soal ulangan semester
untuk Madrasah Aliyah tempat dimana engkau mengajar. Sungguh sibuk sekali kau
hari itu sayang. Semangatmu begitu menggelora demi cinta kita. Rabu sore ini
saatnya engkau berpamitan kepada Ibu, Bapak, Adik Hijrah, dan seluruh
keluargamu di Manggarai Barat. Pukul 14.00 WITA, kau berangkat ke Labuan Bajo
bersama saudaramu naik motor. Hati-hati ya sayang. Kau juga sempat singgah ke
rumah saudara yang kediamannya di sekitar perjalanan dari rumah menuju Labuan
Bajo untuk berpamitan bahwa engkau hendak berangkat ke Jawa dengan niat untuk
melamarku. So sweet. Alhamdulillah, kau bersama saudara sampai di Labuan Bajo
dengan selamat. Tiket kapal Tilong sudah kau dapatkan walaupun dalam antrian
yang amat panjang sepanjang ular naga panjangnya bukan kepalang. Namun, capek
itu tak kau hiraukan. Lagi-lagi aku terharu sayang. Istirahatkan ragamu semalam
di Labuan Bajo sayang. Esok hari perjalanan panjang menantimu.
Pagi telah tiba. Kamis (21/5) menjadi catatan sejarah
keberangkatanmu dari Labuan Bajo menuju Jawa. Sekitar jam 09.00 WITA, kau
berangkat ke pelabuhan diantar saudara. Selamat berlayar sayang! Walaupun kau
berangkat sendirian dari Labuan Bajo, Alhamdulillah kebetulan ada teman guru
dan juga teman-temanmu yang juga akan menuju Bali maupun Surabaya. Jadi, aku
sedikit tenang, karena ada orang yang kau kenal di kapal besar itu. Aku selalu
mendoakanmu semoga Allah senantiasa menjagamu dan melindungimu di perjalanan
sampai tujuan. Aamiin. Labuan Bajo, Pulau Komodo, dan juga Bima telah kau
lewati. Lautan biru pun kau seberangi, Desir ombak yang menari pun mengiringi
perjalananmu, dan tak kalah lagi lumba-lumba dengan klasternya meloncat-loncat
seraya ikut bahagia menghiasi pandanganmu. Mereka ikut merasakan kebahagiaan
kita sayang. Aku merasakan senyummu yang manis lewat suaramu di ponselku.
Signal ponsel pun mendukung kita. Alhamdulillah signal lancar jaya walaupun
sempat tidak ada signal beberapa saat. Kabarmu selalu menentramkan hatiku.
Suaramu menenangkan hatiku sayang.
Semalam sudah kau berada di kapal Tilong. Jumat (22/5) telah
tiba. Pagi itu cerah sekali. Kau sampai di Mataram, NTB (Pelabuhan Lembar
Lombok Barat) sekitar jam 11.30 WITA. Sore harinya (jam 16.00 WITA), kapal sudah
mendarat di Bali, di Tanjung Benoa. Dan kau putuskan untuk istirahat semalam di
Bali di rumah keluarga yang ada di sana. Lanjutkan hijrah cintamu esok hari ya
sayang. Sabtu sore (23/5), jam 16.00 WITA kau berangkat ke terminal Bali.
Travel Bali-Surabaya siap mengantarmu menuju Surabaya sayang. Happy travelling
mas Abu. Kota Surabaya menunggumu esok hari. Kutunggu kabarmu esok hari sayang.
Minggu pagi (24/5) jam 04.00 WIB, kau sampai di Situbondo
setelah singgah di rumah makan. Dan Alhamdulillah jam 08.00 kau sampai di
terminal Bungurasih, Surabaya. Welcome to Surabaya sayang. Lima puluh menit
lagi Paman akan menjemputmu dari Kenjeran. Hati-hati sayang semoga selamat
sampai rumah Paman ya. Kutunggu kedatangan mas dan paman sekeluarga di Jombang.
Akan kusambut dengan suka cita bersama keluargaku di Jombang. Tinggal
menghitung hari saja. Hari itu akan datang. I love you sayang. Wassalamu’alaikum
warahmatullahi wabarakatuh.
Jombang,
24 Mei 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar