Ramadhan Super
Dua Ribu Tujuh Belas
oleh: Santi
Bismillahirrahmanirrahim...
Alhamdulillah,
segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam
Ya Allah, terima
kasih untuk ramadhan yang sangat indah di tahun ini, tahun dua ribu tujuh
belas. Sungguh luar biasa nikmat ramadhan yang hamba rasakan di tahun ini.
Rasanya tak bisa terlukiskan oleh kata-kata.
Tuhan,
Kebahagiaan yang
luar biasa telah aku rasakan di awal Juni. “ Juniii...kau tlah datang
menghampiriku!” “Aku bahagia, sungguh
bahagia.” Ya, sekitar satu bulan yang lalu aku sudah beli tiket pesawat untuk
pergi ke Jawa bersama suami dan anakku, pulang ke kampung halamanku, Jombang
tepatnya. Alhamdulillah harga tiket masih terjangkau untuk penerbangan Labuan
Bajo-Surabaya. Sekitar dua juta untuk kami tiga orang. Sekali lagi
Alhamdulillah syukurku.
Juni...Juni...dan
Juni di tahun ini,
Packing telah
rampung,
Enam Juni
sekitar pukul setengah delapan pagi, aku beserta suami, anak, ibu mertua dan Pur,
keponakan perempuanku berangkat ke Labuan Bajo. Saat itu, ibu mertua sedang
sakit dan butuh berobat di Rumah Sakit Siloam Labuan Bajo. Seusai berobat, kami
singgah di rumah adik Ipar, Ibu Hijrah di kompleks SMA Negeri 1 Komodo. Rasa
pusingku tak tertahankan seusai mabok darat di mobil taksi. Segera aku rebahkan
raga ini di tikar sembari menghirup napas segar. Tak lupa aku pesan nasi padang
ke suamiku untuk makan sore. Hmmmm.... sungguh enak rasa nasi padang. Sip, sip,
sip deh...!!! Siang pun berganti malam. Makan malam pun telah siap. Hmmm...
kami tak sabar menikmatinya. Aku, suami, anakku, adik Ila, suaminya, dan juga
Pur makan malam bersama. Sungguh enaknya makan bersama sampai sampai semua
hidangan tersikat habis. Mantap deh si mbak Koki,,, senggol Pur.
Keesokan
harinya, Tujuh Juni
Pagi-pagi sekali
setelah sarapan pagi, kami bertiga naik mobil taksi menuju bandara Labuan Bajo.
Sedangkan adik ipar naik ojek untuk mengantar kami. Di bandara, kami sudah
ditunggu oleh Aini, sepupu kami, anak keempat dari Paman Rion dan juga Selviani
anak ketiga dari Paman Ndikang. Mereka berdua akan kuliah di Malang, satu
maskapai dengan kami. Riang, haru, sedih campur jadi satu. Aku juga ikut
menangis saat melihat Aini dan Selvi berpisah dari orangtuanya untuk berkuliah
di Malang. Tak terasa air mata ini keluar begitu saja.
Bersama maskapai
Wings Air,
Waktu check in
tlah tiba. Sekitar pukul 07.35 kami berlima membawa barang-barang untuk dibawa
ke bagasi. Usai itu, kami keluar lagi untuk lagi-lagi berpamitan pada paman dan
bibi. Lagi-lagi menangis dan menangis. Aku juga ikut cengeng.
Boarding pun
tiba. Kami segera menuju ruang tunggu dan tak lama kemudian menuju pesawat. Ini
kali pertama naik pesawat bagi anakku “Al” yang saat itu berusia satu tahun
satu bulan. Saat pertama masuk pesawat, pramugari bertanya “Ibu, usia berapa anaknya?”
dan aku pun reflek menjawab “sudah satu tahun”. Oh iya, silahkan duduk Ibu.
Hmmm getar-getir rasanya hatiku. Aku pikir anak usia Al belum diizinkan naik
pesawat.
Tepat pukul
10.35 WITA, pesawat Wings Air yang kami tumpangi lepas landas. Sebelum terbang,
tak lupa aku membaca shalawat dan doa sapu jagat agar perjalanan udara kami
selamat sampai tujuan. Aamiin. Aku, Al, dan suamiku satu tempat duduk.
Kebetulan, aku duduk disamping jendela pesawat. Jadi kami bisa melihat
pemandangan di luar pesawat dengan sangat jelas. Al begitu antusias. Dia yang
duduk dipangkuanku, bergerak ke kiri dan ke kanan, merengek dan minta berdiri
di depanku. Aku panik . Aku minta suamiku untuk mengambil kerupuk dan aku pun
menyuapnya. Syukurlah dia tidak merengek lagi. Kami pun bernyanyi dengan riang
gembira dari bandara Labuan bajo sampai bandara I Gusti Ngurah Rai Bali.
Tiba di bandara
I Gusti Ngurah Rai Bali, Al pun tertidur. Dia kecapekan bermain di pesawat
tadi. Hehe. Turun dari pesawat, kami langsung naik bis maskapai menuju bandara.
Kami juga menyempatkan foto selfie untuk mengabadikan moment di Bali. Setelah
beberapa menit transit di Bali, kami pun pindah ke pesawat Lion Air menuju
Surabaya.
Bersama maskapai
Lion Air, dari bandara I Gusti Ngurah Rai menuju bandara Juanda Surabaya
Alhamdulillah
perjalanan udara kami menyenangkan. Kami mendarat di Juanda dengan selamat.
Tiba di bandara Juanda, kami segera mengambil barang-barang di bagasi. Setelah
itu kami keluar dari bandara.
Segera aku
telpon Ibuku. Aku kabarkan bahwa rombongan kami sudah di luar bandara. Dari
kejauhan, aku melihat ayahku dan pamanku, “Paklek To”. Aku pun segera memeluk
Ayahku dan Pamanku. Aku kangen Ayah. “ Aku kangen Pak” wes rong tahun ora pethukan” dalam bahasa
jawa aku sampaikan rasa kangenku yang begitu mendalam kepada ayahku dan
pamanku. Tak terasa air mataku mengalir begitu bertemu dengan mereka. “Al” yang
mulanya digendong oleh suamiku, ia langsung digendong oleh ayahku. “Ini mbah
kung le” kata ayahku dalam bahasa jawa. Tak lama kemudian, rombongan ibuku dan
keluargaku datang. Iya mereka keluargaku tercinta. Mak sayang aku kangen....
Aku melihat ibuku begitu bahagia ketika aku datang. Aku pun memeluknya. Aku tak
kuasa menahan air mata ini. Di sana ada juga nenekku “ Mbah Mirah, Bek Pat,
Bella, Mbahne Bagus, Dhe Tum, Elly, Dek NI, Prita, dan Gok Cip. Setelah melepas
kangen, kami pun segera ke mobil untuk pulang ke Jombang. Aini ikut bersama
kami. ASedangkan Selviani dijemput oleh kakaknya, yaitu Alwi. Mereka nik motor
ke rumah Paman Zakaria di Surabaya. Tepat pukul tiga, kami menuju Jombang.
Saat itu adalah
bulan puasa ramadhan,
Tiba di pasar
ploso, kami menyempatkan diri untuk belanja takjil di dalam terminal ploso. Wah
rame sekali. Aku pun memborong es campur, pentol dan juga buah salak. Kami pun
masuk ke mobil dan menuju rumah. Mbahne Bagus turun di Kunden, De Tum juga
turun di Ngepung. Sedangkan kami semua turun di depan rumahku, Tales. Sampai di
rumah, semua keluargaku menjengukku. Aku merasa sangat senang bisa kembali
bertemu dengan mereka.
Hari demi hari
telah kami lalui, tibalah saatnya menuju hari kemenangan setelah satu bulan
berpuasa. Satu syawal tiba. Hari Raya Idul Fitri yang kami nantikan telah
datang. Pagi-pagi sekali, kami mandi dan wudlu lalu bergegas menuju masjid
An-Nur untuk menunaikan ibadah shalat Idul Fitri. Aku, adikku, sepupuku”Nadia”,
suamiku dan ayahku menuju masjid. Sedangkan Ibuku dan Al di rumah. Ibu
menyiapkan makanan untuk kami.
Ya Allah,
sungguh luar biasa nikmat ramadhan tahun duaribu tujuh belas ini. Engkau izinkan
hambamu ini untuk bertemu dengan keluarga tercinta di Jombang. Ya Allah,
panjangkanlah umur kami, berkahilah segala usaha kami, lancarkanlah rejeki kami
ya Allah. Semoga ramadhan tahun depan kami bisa bertemu lagi dalam keadaan
sehat walafiat. Aamiin. Ya Robbal Aalaamiin.
Jombang,
Juli 2017
Penulis
Santi